Tes hiv yang paling akurat l Alat tes hiv akurat l Tes hiv akurat l Alat tes hiv yang akurat l WA 085730846493
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency
Virus. Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh dan melemahkan kemampuan
tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit.
HIV belum bisa disembuhkan, tapi ada pengobatan yang
bisa digunakan untuk memperlambat perkembangan penyakit. Pengobatan ini juga
akan membuat penderitanya hidup lebih lama, sehingga bisa menjalani hidup
dengan normal.
Dengan diagnosis HIV dini dan penanganan yang
efektif, pengidap HIV tidak akan berubah menjadi AIDS. AIDS adalah stadium akhir
dari infeksi virus HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi
sudah hilang sepenuhnya.
HIV/AIDS di Indonesia
Di Indonesia, sejak pertama kali ditemukannya
infeksi HIV pada tahun 1987 HIV tersebar di 368 dari 497 kabupaten/kota di
seluruh provinsi. Pulau Bali adalah provinsi pertama tempat ditemukannya
infeksi HIV/AIDS di Indonesia.
Menurut UNAIDS, di Indonesia ada sekitar 690 ribu
orang pengidap HIV sampai tahun 2015. Dari jumlah tersebut, setengah persennya
berusia antara 15 hingga 49 tahun. Wanita usia 15 tahun ke atas yang hidup
dengan kondisi HIV sekitar 250 ribu jiwa. Angka kematian akibat AIDS mencapai
35 ribu orang. Dengan demikian terdapat anak-anak yatim piatu akibat kematian
orang tua karena AIDS berjumlah 110.000 anak.
Penyebaran HIV
HIV adalah jenis virus yang rapuh. Tidak bisa
bertahan lama di luar tubuh manusia. HIV bisa ditemukan di dalam cairan tubuh
dari orang yang terinfeksi. Cairan yang dimaksud adalah cairan sperma, cairan
vagina, cairan anus, darah, dan ASI. HIV tidak bisa menyebar melalui keringat
atau urine.
Di Indonesia faktor penyebab dan penyebaran virus
HIV/AIDS terbagi menjadi dua kelompok utama, yaitu melalui hubungan seks yang
tidak aman dan bergantian jarum suntik saat menggunakan narkotika.
Berikut ini adalah beberapa cara penyebaran HIV
lainnya:
- Penularan dari ibu kepada bayi pada masa kehamilan, ketika melahirkan atau menyusui.
- Melalui seks oral.
- Pemakaian alat bantu seks secara bersama-sama atau bergantian.
- Melalui transfusi darah dari orang yang terinfeksi.
- Memakai jarum, suntikan, dan perlengkapan menyuntik lain yang sudah terkontaminasi, misalnya spon dan kain pembersihnya.
Tes Infeksi HIV
Jika Anda merasa memiliki risiko terinfeksi virus
HIV, satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan melakukan tes HIV yang
disertai konseling. Segeralah mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat (klinik
VCT) untuk tes HIV. Dengan tes ini akan diketahui hasil diagnosis HIV pada
tubuh Anda.
Layanan tes HIV dan konseling ini disebut sebagai
VCT (Voluntary Counseling and Testing) atau KTS (Konseling dan Tes HIV
Sukarela). Tes ini bersifat sukarela dan rahasia. Sebelum melakukan tes,
konseling diberikan terlebih dahulu. Konseling bertujuan untuk mengetahui
tingkat risiko infeksi dan juga pola hidup keseharian. Setelah tahap ini,
dibahaslah cara menghadapi hasil tes HIV jika terbukti positif.
Tes HIV biasanya berupa tes darah untuk memastikan
adanya antibodi terhadap HIV di dalam sampel darah. Antibodi adalah protein
yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh untuk menyerang kuman atau bakteri
tertentu. Tes HIV mungkin akan diulang satu hingga tiga bulan setelah seseorang
melakukan aktivitas yang dicurigai bisa membuatnya tertular virus HIV.
Ada beberapa tempat untuk melakukan tes HIV. Anda
bisa menanyakan pada rumah sakit atau klinik kesehatan terdekat. Di Indonesia,
terdapat beberapa yayasan dan organisasi yang fokus untuk urusan HIV/AIDS, di
antaranya:
- Komunitas AIDS Indonesia
- ODHA Indonesia
- Himpunan Abiasa
- Yayasan Spiritia
- Yayasan Orbit
- Yayasan AIDS Indonesia
Sedangkan lembaga pemerintah yang dibentuk khusus
untuk menangani HIV/AIDS adalah Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN).
Jika hasilnya positif, Anda akan dirujuk menuju
klinik atau rumah sakit spesialis HIV. Beberapa tes darah lainnya mungkin akan
diperlukan. Tes ini untuk memperlihatkan dampak dari HIV kepada sistem
kekebalan Anda. Anda juga bisa membicarakan tentang pilihan penanganan yang
bisa dilakukan.
Langkah Pengobatan Bagi Penderita HIV
Meski belum ada obat untuk sepenuhnya menghilangkan
HIV, tapi langkah pengobatan HIV yang ada pada saat ini cukup efektif.
Pengobatan yang dilakukan bisa memperpanjang usia hidup penderita HIV dan
mereka bisa menjalani pola hidup yang sehat.
Terdapat obat-obatan yang dikenal dengan nama antiretroviral
(ARV) yang berfungsi menghambat virus dalam merusak sistem kekebalan tubuh.
Obat-obatan tersebut diberikan dalam bentuk tablet yang dikonsumsi setiap hari.
Anda akan disarankan melakukan pola hidup sehat. Misalnya makanan sehat, tidak
merokok, mendapatkan vaksin flu tahunan, dan vaksin pneumokokus lima tahunan.
Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko terkena penyakit berbahaya.
Tanpa pengobatan, orang dengan sistem kekebalan yang
terserang HIV akan menurun drastis. Dan mereka cenderung menderita penyakit
yang membahayakan nyawa seperti kanker. Hal ini dikenal sebagai HIV stadium
akhir atau AIDS.
Cara Pencegahan HIV
Cara terbaik untuk mencegah HIV adalah dengan
melakukan hubungan seks secara aman, dan tidak pernah berbagi jarum, dan
peralatan menyuntik apa pun. Semua yang pernah berhubungan seks tanpa kondom
dan berbagi jarum atau suntikan, lebih berisiko untuk terinfeksi HIV.
sumber : http://www.alodokter.com/hiv-and-aids

Tidak ada komentar:
Posting Komentar